Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata
Sunday, September 24, 2017
Perang Baratayudha Hari Ke Enam,
Perang Baratayudha Hari Ke Lima,
Perang Baratayudha Hari Ke Sembilan,
Perang Baratayudha Hari Ke Tujuh,
Perang Pandawa dan Kurawa
Edit
Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata
Link : Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata
Pada hari kesembilan, Abimanyu putra Arjuna menghancurkan laskar Korawa sambil mengamuk. Para kesatria terkemuka di pihak Korawa tidak mampu menghadapinya, karena seolah-olah Abimanyu merupakan Arjuna yang kedua.
Melihat prajuritnya tercerai-berai, Duryodana memutuskan untuk mengirim raksasa Alambusa, putra Resyasringga. Raksasa tersebut menuruti perintah Duryodana. Ribuan prajurit Pandawa mati di tangannya, sehingga lima putra Dropadi bertindak.
Mereka mencoba menahan serangan raksasa tersebut, namun tidak berhasil. Sebaliknya, justru nyawa mereka yang terancam. Setelah melihat para saudara tirinya sedang terancam, Abimanyu segera datang membantu mereka sekaligus menghadapi raksasa Alambusa.
Tak lama kemudian, terjadilah pertempuran sengit antara Abimanyu melawan raksasa Alambusa. Dengan kemahirannya menggunakan senjata panah, Abimanyu berhasil mengalahkan Alambusa sehingga raksasa tersebut turun dari keretanya sambil melarikan diri karena kesakitan.
Setelah Alambusa mengalami kekalahan, Bisma segera menghadapi Abimanyu. Dengan dikawal oleh para kesatria tangguh dari pihak Korawa, Bisma maju menerjang Abimanyu. Pada saat itu juga, Arjuna datang membantu Abimanyu.
Kemudian Krepa menyerang Arjuna sehingga terjadilah pertarungan sengit di antara mereka. melihat keadaan tersebut, Satyaki datang membantu Arjuna. Aswatama putra Drona, datang membantu Krepa dengan meluncurkan panah-panahnya.
Namun ternyata Satyaki mampu bertahan, bahkan membalas serangan Aswatama secara bertubi-tubi. Setelah Aswatama lelah menghadapinya, Drona muncul untuk membantu putranya tersebut.
Sedangkan dari pihak Pandawa, Arjuna maju membantu Satyaki. Tak lama kemudian, terjadilah pertempuran sengit antara Arjuna melawan Drona. Meskipun demikian, baik Arjuna maupun Drona mampu bertahan hidup sebab mereka sama-sama sakti.
Kemudian, Kresna mengingatkan Arjuna untuk segera membunuh Bisma. Maka dari itu, Arjuna segera memerintahkan Kresna untuk menjalankan keretanya menuju Bisma. Saat menghadapi Bisma, Arjuna masih segan untuk mengerahkan seluruh kemampuannya, sehingga pertarungan terlihat tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Melihat keadaan itu, Kresna menjadi marah. Ia turun dari keretanya sambil membawa Senjatanya dengan tujuan membunuh Bisma. Namun Bisma justru menyerang Krishna dengan Panahnya.
Bisma siap melepaskan anak panahnya ke arah Krisna. Krisna tanpa senjata mendekati kakek Pandawa Lima itu.
Namun, anak panah Bisma tak mampu menembus tubuh Krisna. Bisma terkejut dan menanyakan, mengapa anak panahnya tak mampu menembus tubuh Krisna.
Tanpa senjata, Krisna memperingatkan Bisma bahwa dia bisa membunuh Bisma tanpa senjata apa pun. Bisma pun terdiam.
Krisna memberitahu Bisma bahwa dia adalah inkarnasi Dewa Wisnu. Dewa Wisnu yang dalam mitos India, adalah dewa yang menciptakan segalanya.
Bisma sontak meminta maaf dan menjatuhkan lututnya di depan Krisna. Krisna yang telanjur marah tak bisa menahan keinginannya membunuh Bisma.
Namun, akhirnya Arjuna meminta Krisna memaafkan Bisma dan tak membunuhnya. Arjuna meminta diberi kesempatan untuk membunuh kakeknya itu.
Bisma juga mengatakan bahwa ada saatnya dia mati di medan perang. Ya, dalam cerita Mahabharata, Bisma nanti dibunuh oleh Srikandi.
Setelah mengetahui wujud asli Krishna, ia ikhlas apabila nyawanya melayang di tangan Kresna. Menanggapi hal tersebut, Arjuna segera meloncat dari keretanya, lalu memeluk kaki Kresna untuk menghentikan gerakan Kresna. Sekali lagi, Arjuna memohon agar Kresna meredam amarahnya.
Kresna hanya diam setelah mendengar permohonan Arjuna. Kemudian mereka kembali menaiki kereta untuk melanjutkan peperangan.
Anda sedang membaca posting tentang Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata dan berita ini url permalinknya adalah https://cjdwto.blogspot.com/2017/09/sejarah-perang-baratayudha-di-hari-ke_26.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata
Link : Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata
Pada hari kesembilan, Abimanyu putra Arjuna menghancurkan laskar Korawa sambil mengamuk. Para kesatria terkemuka di pihak Korawa tidak mampu menghadapinya, karena seolah-olah Abimanyu merupakan Arjuna yang kedua.
Melihat prajuritnya tercerai-berai, Duryodana memutuskan untuk mengirim raksasa Alambusa, putra Resyasringga. Raksasa tersebut menuruti perintah Duryodana. Ribuan prajurit Pandawa mati di tangannya, sehingga lima putra Dropadi bertindak.
Mereka mencoba menahan serangan raksasa tersebut, namun tidak berhasil. Sebaliknya, justru nyawa mereka yang terancam. Setelah melihat para saudara tirinya sedang terancam, Abimanyu segera datang membantu mereka sekaligus menghadapi raksasa Alambusa.
Tak lama kemudian, terjadilah pertempuran sengit antara Abimanyu melawan raksasa Alambusa. Dengan kemahirannya menggunakan senjata panah, Abimanyu berhasil mengalahkan Alambusa sehingga raksasa tersebut turun dari keretanya sambil melarikan diri karena kesakitan.
Setelah Alambusa mengalami kekalahan, Bisma segera menghadapi Abimanyu. Dengan dikawal oleh para kesatria tangguh dari pihak Korawa, Bisma maju menerjang Abimanyu. Pada saat itu juga, Arjuna datang membantu Abimanyu.
Kemudian Krepa menyerang Arjuna sehingga terjadilah pertarungan sengit di antara mereka. melihat keadaan tersebut, Satyaki datang membantu Arjuna. Aswatama putra Drona, datang membantu Krepa dengan meluncurkan panah-panahnya.
Namun ternyata Satyaki mampu bertahan, bahkan membalas serangan Aswatama secara bertubi-tubi. Setelah Aswatama lelah menghadapinya, Drona muncul untuk membantu putranya tersebut.
Sedangkan dari pihak Pandawa, Arjuna maju membantu Satyaki. Tak lama kemudian, terjadilah pertempuran sengit antara Arjuna melawan Drona. Meskipun demikian, baik Arjuna maupun Drona mampu bertahan hidup sebab mereka sama-sama sakti.
Kemudian, Kresna mengingatkan Arjuna untuk segera membunuh Bisma. Maka dari itu, Arjuna segera memerintahkan Kresna untuk menjalankan keretanya menuju Bisma. Saat menghadapi Bisma, Arjuna masih segan untuk mengerahkan seluruh kemampuannya, sehingga pertarungan terlihat tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Melihat keadaan itu, Kresna menjadi marah. Ia turun dari keretanya sambil membawa Senjatanya dengan tujuan membunuh Bisma. Namun Bisma justru menyerang Krishna dengan Panahnya.
Bisma siap melepaskan anak panahnya ke arah Krisna. Krisna tanpa senjata mendekati kakek Pandawa Lima itu.
Namun, anak panah Bisma tak mampu menembus tubuh Krisna. Bisma terkejut dan menanyakan, mengapa anak panahnya tak mampu menembus tubuh Krisna.
Tanpa senjata, Krisna memperingatkan Bisma bahwa dia bisa membunuh Bisma tanpa senjata apa pun. Bisma pun terdiam.
Krisna memberitahu Bisma bahwa dia adalah inkarnasi Dewa Wisnu. Dewa Wisnu yang dalam mitos India, adalah dewa yang menciptakan segalanya.
Bisma sontak meminta maaf dan menjatuhkan lututnya di depan Krisna. Krisna yang telanjur marah tak bisa menahan keinginannya membunuh Bisma.
Namun, akhirnya Arjuna meminta Krisna memaafkan Bisma dan tak membunuhnya. Arjuna meminta diberi kesempatan untuk membunuh kakeknya itu.
Bisma juga mengatakan bahwa ada saatnya dia mati di medan perang. Ya, dalam cerita Mahabharata, Bisma nanti dibunuh oleh Srikandi.
Setelah mengetahui wujud asli Krishna, ia ikhlas apabila nyawanya melayang di tangan Kresna. Menanggapi hal tersebut, Arjuna segera meloncat dari keretanya, lalu memeluk kaki Kresna untuk menghentikan gerakan Kresna. Sekali lagi, Arjuna memohon agar Kresna meredam amarahnya.
Kresna hanya diam setelah mendengar permohonan Arjuna. Kemudian mereka kembali menaiki kereta untuk melanjutkan peperangan.
Demikianlah Info postingan berita Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata
terbaru yang sangat heboh ini Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata dan berita ini url permalinknya adalah https://cjdwto.blogspot.com/2017/09/sejarah-perang-baratayudha-di-hari-ke_26.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
0 Response to "Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sembilan (ke-9), Kisah Mahabharata"
Post a Comment